Fakta dan Mitos Donor Darah

Print

Last Updated on Wednesday, 24 February 2021 12:37 Written by irawanDB Thursday, 05 July 2018 14:08

FAKTA DAN MITOS

DONOR DARAH

Oleh : dr. Elida Marpaung, M.Biomed, Koordinator Pelayanan Unit Pelayanan Transfusi Darah RSCM

 

Berbagai mitos tentang donor darah banyak berkembang di masyarakat, ada beberapa hal informasi yang tidak tepat sementara kenyataan dan fakta tentang donor darah melalui penelitian masih banyak yang belum terpublikasi dengan baik.

 

Donor darah merupakan kegiatan yang telah lama kita kenal dan bisa jadi kitapun sudah menjadi donor darah sukarela yang telah beberapa kali mendonorkan darah kita. Sistem penggolongan darah ABO yang sampai sekarang masih digunakan dalam penggolongan darah untuk memberikan darah yang aman kepada pasien, ditemukan oleh Karl Landsteiner seorang yang memenangkan Nobel sistem penggolongan darah ABO tersebut.

Mitos yang tidak benar antara lain :

  1. Donor Darah adalah proses yang menyakitkan dan lama, pada kenyataannya proses donor darah berangsung < 30 Menit.

  2. Donor darah dapat membuat lemas dan bahkan pingsan, kenyataannya darah yang diambil hanya sekitar 7-10% dari volume darah sehingga tidak akan mempengaruhi sirkulasi tubuh dan dalam 24 jam sudah terjadi proses pembentukan sel darah merah yang baru.

  3. Dapat menyebabkan infeksi lewat jarum yang digunakan, pada kenyataannya seluruh proses yang dilakukan sudah mengacu pada prinsip aseptik dan antiseptik.

  4. Dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan, kenyataannya justru melakukan donor (500ml) akan membakar 650 kalori, tetapi tentunya efek ini bukan berarti dimaksudkan untuk terapi bagi penurunan berat badan seseorang.

  5. Menurunkan kekebalan tubuh, kekebalan tubuh tidak ada hubungannya dengan donor darah.

 

Apakah kita mengetahui manfaat donor darah bagi kesehatan kita sendiri, berikut beberapa manfaat donor darah antara lain :

  1. Mengetahui nilai Hemoglobin darah, pemeriksaan nilai Hb darah dan hanya menunjukkan nilai Hb dalam batas nilai normal yang diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya.

  2. Data American Journal of Epidemiology menjelaskan hasil penelitian ilmiah membuktikan, pendonor darah aktif memiliki risiko 88% lebih rendah terkena serangan jantung atau penyakit jantung, hal ini dijelaskan kadar zat besi yang berlebihan dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol.

  3. Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan bagihan kolesterol yang terdapat bagian kolesterol yang terdapat juga dalam darah, itulah sebabnya mendonorkan darah secara rutin akan membantu menurunkan kandungan kolesterol terutama LDL.

  4. Seseorang yang rutin mendonorkan darahnya memiliki potensi lebih rendah terkena kanker, terutama kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker hati, dan kanker tenggorokan disebabkan kandungan zat besi dalam darah mereka seimbang.

  5. Donor darah memicu sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru, sehngga fungsi sel darah merah yang membawa oksigen dapat memiliki kemampuan membawa oksigen lebih optimal ke seluruh tubuh.

  6. Banyak wanita terkendala menurunkan berat badan. Penelitian University of California menyampaikan, melakukan donor (500ml) akan membakar 650 kalori, tetapi bagi tentunya efek ini bukan berarti dimaksudkan untuk terapi bagi penurunan berat badan seseorang.

  7. Mendapatkan kepuasan batin, karena darah yang disumbangkan dapat menolong bahkan untuk tiga orang sekaligus mengingat darah yang didonasikan dapat diolah menjadi tiga komponen yang berbeda (Sel Darah Merah, Plasma Darah, Trombosit).