Last Updated on Thursday, 17 October 2024 15:50 Written by Administrator
Demi meningkatkan pelayanan transfusi di Kabupaten Jember khususnya, UDD PMI Kabupaten Jember terus mengikuti perkembangan ilmu teknologi tentang pemeriksaan Uji Cocok Serasi antara darah donor dengan darah pasien yang membutuhkan transfusi.
Pemeriksaan Uji Cocok Serasi merupakan bagian penting dalam memberikan darah yang aman, tepat dan cepat kepada pasien.
Pengertian Uji Cocok Serasi itu sendiri secara umum adalah proses mereaksikan silang antara darah donor dengan pasien sehingga didapatkan darah yang cocok untuk pasien tersebut.
Secara ilmiah Uji Cocok Serasi merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya Anti-Body donor atau pasien yang besifat IgM dan IgG yang dapat bereaksi dengan Anti-Gen donor atau pasien sehingga diketahui darah donor tersebut dapat hidup normal atau tidak dalam tubuh pasien secara invivo.
Dengan demikian pemeriksaan Uji Cocok Serasi mutlak harus dilakukan agar darah yang ditransfusikan kepada pasien bermanfaat dan berfungsi secara klinis dan tidak menyebabkan reaksi transfusi langsung atau delay reaction transfution.
Mengingat begitu pentingnya pemeriksaan Uji Cocok Serasi sebelum darah diberikan kepada pasien, UDD PMI Jember melalui koordinator laboratoriumnya Attin Mahatma menjelaskan jika pihak UDD PMI Jember terus mengikuti dan menerapkan perkembangan ilmu dan teknologi terkait pemeriksaan Uji Cocok Serasi.
“Sudah sejak beberapa tahun yang lalu pemeriksaan Uji Cocok Searasi di UDD PMI Jember menggunakan metoda yang terkini yaitu metoda Gel Test. Metoda Gel Test itu sendiri mengurangi kesalahan pemeriksaan yang dilakukan petugas karena hasil pemeriksaannya dilihat secara Makroskopis”, jelas Attin.
Selanjutnya Attin juga menambahkan jika metoda Gel Test lebih akurat dibanding pemeriksaan Uji Cocok Serasi dengan metoda konvensional yaitu Tube Test. Selain itu, metoda tube test juga mamakan waktu yang lebih lama dibanding dengan metoda Gel Test.
“Perbedaan yang mencolok terletak pada pembacaan hasil, untuk metoda Tube Test mengunakan Makroskopis dan Mikroskopis sehingga memeperbesar resiko kesalahan petugas atau human error”, imbuhnya.
Secara terpisah Pangestu Hadi selaku tenaga Paramedis Teknologi Transfusi Darah (PTTD) yang dimiliki UDD PMI Jember menjelaskan jika pada proses pemberian darah kepada pasien tidak boleh ada kesalahan golongan darah meskipun sedikit. “Satu tetes saja dapat menyebabkan kematian atau pasien tersebut akan dilakukan cuci darah seumur hidupnya”.
Terakhir dirinya berpesan kepada keluarga pasien yang membutuhkan darah di UDD PMI Jember agar bersabar karena proses pemeriksaan Uji Cocok Serasi itu sendiri membutuhkan waktu inkubasi dan pemutaran. Sehingga tidak menggangu konsentrsi petugas saat itu. “Darah yang ditransfusikan berfungsi secara klinis bagi pasien yang sedang membutuhkan”, pungkasnya.